Sejak peradaban kuno hingga era digital saat ini, emas tetap memegang predikat sebagai aset paling diminati oleh berbagai kalangan. Kilauannya yang abadi dan nilainya yang cenderung stabil menjadikannya pilihan utama sebagai penyimpan kekayaan dan pelindung nilai dari gerusan inflasi. Fenomena ini terus berlanjut hingga tahun 2025, di mana emas masih menjadi primadona di antara berbagai instrumen investasi lainnya.
Sejarah mencatat bahwa emas telah digunakan sebagai alat tukar dan simbol kekayaan sejak ribuan tahun lalu. Artefak-artefak emas yang ditemukan dari peradaban Mesir Kuno, Romawi, hingga kerajaan-kerajaan di Nusantara menjadi bukti betapa tingginya nilai dan aset paling diminati yang melekat pada logam mulia ini. Bahkan, standar emas pernah menjadi sistem moneter internasional yang dominan pada abad ke-19 dan awal abad ke-20, semakin mengukuhkan posisinya sebagai aset paling diminati di kancah global.
Pada perdagangan di pasar spot global pada hari Kamis, 8 Mei 2025, harga emas berada di kisaran USD 2.340 per troy ounce. Analisis dari Bank Sentral Eropa (ECB) yang dirilis pada tanggal 7 Mei 2025 menyebutkan bahwa permintaan emas global terus menunjukkan tren peningkatan, terutama dari sektor perhiasan, investasi, dan pembelian oleh bank sentral berbagai negara. Hal ini semakin memperkuat status emas sebagai aset paling diminati di tengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik yang masih mewarnai lanskap global.
Di Indonesia sendiri, minat masyarakat terhadap emas sebagai investasi juga sangat tinggi. Data dari PT Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) mencatat volume transaksi emas fisik sepanjang kuartal pertama tahun 2025 mengalami peningkatan sebesar 15% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Berbagai platform investasi digital juga menawarkan produk emas dengan harga yang lebih terjangkau, semakin membuka akses bagi generasi muda untuk memiliki aset paling diminati ini. Selain itu, budaya menabung emas dalam bentuk perhiasan juga masih kuat di kalangan masyarakat Indonesia, terutama sebagai persiapan untuk kebutuhan di masa depan.
Dengan segala keunggulan dan sejarahnya yang panjang, tidak mengherankan jika emas terus mempertahankan posisinya sebagai aset paling diminati dari generasi ke generasi. Kemampuannya untuk mempertahankan nilai di tengah gejolak ekonomi, likuiditasnya yang tinggi, serta sifatnya yang universal menjadikannya pilihan investasi yang menarik bagi individu maupun institusi. Meskipun berbagai instrumen investasi baru terus bermunculan, daya pikat emas sebagai aset paling diminati tampaknya akan terus bertahan hingga masa depan.