Keputusan memilih material restorasi gigi seringkali dipengaruhi oleh biaya. Salah satu jenis restorasi yang secara konsisten memiliki Harga Perawatan Gigi lebih tinggi adalah yang menggunakan paduan emas (gold alloy). Perbedaan harga ini tidak semata-mata karena citra kemewahan emas, tetapi didasarkan pada dua faktor fundamental yang menjamin kualitas dan durabilitas: kualitas material itu sendiri dan kerumitan teknik pengerjaan yang diperlukan. Memahami faktor-faktor ini membantu pasien memahami bahwa Harga Perawatan Gigi yang lebih tinggi untuk restorasi emas adalah sebuah investasi jangka panjang untuk kesehatan mulut.
Faktor pertama dan paling jelas yang memengaruhi Harga Perawatan Gigi adalah materialnya. Paduan emas yang digunakan dalam kedokteran gigi harus memiliki tingkat kemurnian dan komposisi yang spesifik (biasanya tipe III atau tipe IV) untuk menjamin kekuatan, biokompatibilitas, dan ketahanan korosi. Paduan ini mengandung emas murni dalam persentase tinggi, minimal 60% hingga 75%, dicampur dengan logam mulia lain seperti platinum dan paladium. Fluktuasi harga komoditas emas di pasar global secara langsung memengaruhi biaya material yang dibeli oleh laboratorium gigi, menjadikan biaya bahan baku emas secara signifikan lebih mahal daripada material keramik atau resin komposit. Sebagai contoh, di Laboratorium Dental Protesa Jaya, Kepala Laboratorium, Bapak Antonius S.T., mencatat bahwa per 3 November 2025, biaya bahan mentah gold alloy per gramnya 10 kali lipat lebih tinggi daripada paduan nikel-kromium.
Faktor kedua yang krusial adalah teknik pengerjaan. Restorasi emas, seperti crown, bridge, inlay, dan onlay, dibuat melalui proses casting (pengecoran) yang membutuhkan ketelitian sangat tinggi, seringkali melibatkan teknologi CAD/CAM dan vacuum casting. Pengerjaan ini harus dilakukan oleh Teknisi Gigi Spesialis yang terlatih khusus. Proses pengecoran harus memastikan restorasi memiliki adaptasi tepi (marginal fit) yang sangat rapat, meminimalkan celah antara restorasi dan gigi. Dokter Gigi Spesialis Prostodonsia, Drg. Tirtayasa, Sp.Pros., dalam praktik klinisnya, menekankan bahwa dibutuhkan waktu pengerjaan minimal 10 jam kerja laboratoris untuk menghasilkan satu mahkota emas yang memenuhi standar akurasi.
Meskipun Harga Perawatan Gigi awal tergolong tinggi, ketika mempertimbangkan masa pakai, restorasi emas menawarkan nilai yang superior. Paduan emas terkenal karena keawetannya, dengan banyak studi klinis menunjukkan restorasi emas dapat bertahan hingga 20 tahun atau lebih. Hal ini mengurangi frekuensi penggantian restorasi, yang pada akhirnya menghemat biaya total perawatan jangka panjang. Dengan demikian, biaya premium yang dibayarkan mencerminkan kualitas material yang inert, biokompatibel, dan proses pengerjaan yang presisi tinggi demi durabilitas maksimal.