Menggali Emas: Memahami Metode Penambangan Terbuka dan Bawah Tanah

Setelah deposit emas ditemukan melalui proses eksplorasi, langkah selanjutnya adalah ekstraksi bijih dari dalam bumi. Dalam industri pertambangan, ada dua metode utama yang digunakan untuk menggali emas: penambangan terbuka (open pit mining) dan penambangan bawah tanah (underground mining). Memahami metode penambangan ini sangat penting untuk mengapresiasi kompleksitas dan tantangan di balik kilau logam mulia ini. Pemilihan memahami metode penambangan sangat bergantung pada lokasi, kedalaman, dan karakteristik geologi dari deposit emas. Sebuah laporan dari Asosiasi Pertambangan Indonesia pada Juni 2025 menunjukkan bahwa 70% produksi emas global berasal dari penambangan terbuka.

Penambangan Terbuka (Open Pit Mining)

Penambangan terbuka adalah metode penambangan yang paling umum digunakan ketika deposit emas berada relatif dekat dengan permukaan tanah. Proses ini melibatkan penggalian lapisan tanah dan batuan di atas bijih emas untuk membentuk lubang besar yang semakin dalam dan melebar, menyerupai kawah atau terasering raksasa. Tahapannya meliputi:

  1. Pengupasan Lapisan Penutup: Tanah dan batuan non-bijih (overburden) di bagian atas diangkat menggunakan alat berat seperti excavator dan dump truck.
  2. Pengeboran dan Peledakan: Batuan yang mengandung bijih emas dibor, kemudian diledakkan untuk memecahkannya menjadi ukuran yang lebih kecil.
  3. Pemuatan dan Pengangkutan: Bijih yang telah diledakkan kemudian dimuat ke dump truck dan diangkut ke fasilitas pengolahan.

Keuntungan dari penambangan terbuka adalah biaya operasional yang cenderung lebih rendah, skala produksi yang lebih besar, dan keamanan yang lebih baik karena visibilitas dan sirkulasi udara yang optimal. Namun, metode ini membutuhkan area lahan yang luas dan dapat memiliki dampak lingkungan yang signifikan jika tidak dikelola dengan baik.

Metode Penambangan Bawah Tanah (Underground Mining)

Ketika deposit emas terletak jauh di bawah permukaan bumi dan tidak ekonomis jika ditambang secara terbuka, memahami metode penambangan bawah tanah menjadi pilihan. Metode ini melibatkan pembangunan terowongan (adits), shaft (sumur vertikal), dan galeri di bawah tanah untuk mencapai bijih emas. Tahapannya lebih kompleks:

  1. Penggalian Akses: Sumur vertikal atau terowongan horizontal digali untuk mencapai deposit bijih.
  2. Pengembangan Area Penambangan: Jaringan terowongan dan ruang tambang digali di sekitar bijih.
  3. Penambangan Bijih: Bijih emas dipecah dan diangkat ke permukaan menggunakan sistem konveyor atau hoist.

Penambangan bawah tanah memiliki dampak lingkungan permukaan yang lebih kecil, tetapi biayanya lebih tinggi, lebih kompleks secara teknis, dan memiliki risiko keselamatan yang lebih besar bagi pekerja. PT Freeport Indonesia, salah satu produsen emas terbesar di dunia, telah beralih sebagian besar operasinya ke metode penambangan bawah tanah yang masif di tambang Grasberg, Papua, setelah deposit permukaan menipis pada awal tahun 2020. Pemilihan metode ini adalah keputusan strategis yang didasarkan pada karakteristik geologi dan kelayakan ekonomi jangka panjang.